Pelantikan berjalan khidmat karena diisi dengan tabligh akbar, menjadikan nuansa spirit keislaman bertambah kuat.
Pesan spiritual menjadi modal awal bagi kepengurusan baru agar dakwah yang dilakukan mendapat pertolongan dari Allah, sebagaimana yang disampaikan Ustad Satriawan, Lc. dalam ceramahnya.
Helmi Al Djufri Wakil Sekretaris Jenderal PB PII menyampaikan dalam amanah pelantikannya bahwa PW PII NTB memiliki kekhasan istimewa karena berada di wilayah bekas kesultanan Islam, sehingga budaya dan lingkungan di Lombok cukup kental dengan aktivitas keislaman, terlebih lagi NTB memiliki julukan negeri 1000 masjid.
“Ini merupakan peluang bagi organisasi gerakan dakwah. PII NTB kini tinggal mengembangkan dakwah ke arah yang lebih luas, seperti pemberdayaan teknologi untuk kepentingan dakwah organisasi, pemanfaatan agenda keislaman bersama pemerintah setempat terutama bersama Ormas Islam tanpa harus diganggu oleh serangan-serangan budaya Barat serta menjadikan kekayaan budaya sebagai model strategi pendekatan budaya,” ujarnya.
Ade Arfah Ketua Umum PW PII NTB terpilih mengatakan, dalam kepengurusan periode baru ini, PW PII NTB akan menjadikan ta’lim sebagai ta’lim percontohan bagi PII se-Indonesia.
“Target struktural kami selama dua tahun ini akan membentuk tujuh kepengurusan baru yang ada di Pulau Lombok dan Sumbawa, karena saat ini baru ada tiga daerah yang aktif,” lanjutnya.
Lokasi pelantikan sengaja dipilih di lokasi pondok pesantren semata-mata dalam rangka menjalin kekuatan ummat Islam khususnya para pelajar dan ulama.
Sekalipun pelantikan dilaksanakan di pesantren, ratusan pelajar hadir dari berbagai sekolah di antaranya MAN 1 Mataram, santri Hidayatullah, MTSN 1 Mataram, SMAN 1, MAN 2, SMAN 5, SMAN 7, turut hadir pula IMM dan HMI Cabang Mataram.*
[Hidayatullah.com]
إرسال تعليق