Kaum Mujahidin Mulai Bergerak ke Suriah?

Ilustrasi/ Net. 


PARA pejuang Taliban Pakistan bergerak ke Suriah. Setidaknya itulah yang disebutkan media-media Barat belakangan ini. Berita ini tampaknya akan mengaburkan fakta bahwa para pejuang Taliban saat ini justru juga tengah bersiap-siap untuk perang yang panjang di rumah sendiri; kepemimpinan sipil dan militer Pakistan, dan pasukan asing yang tidak pernah berhenti, tidak memiliki strategi yang koheren untuk mempersiapkan itu.

Ada sejumlah alasan yang masih mengganjal apakah para pejuang berangkat ke Suriah. Pertama, kepala juru bicara Taliban, Shahidullah Shahid, belum mengomentari masalah ini, meskipun umumnya, para pejuang Taliban tak pernah gembar-gembor untuk urusan jihad. Kedua, hal itu memang ada dan sedang mengalir, namun masih menjadi titik buram untuk diungkap.

Salah seorang komandan Taliban mengatakan bahwa para mujahidin memang telah meretas jalan ke Suriah, sementara yang lain mengatakan bahwa ratusan mujahidin bahkan telah pindah ke sana dari Pakistan dalam beberapa bulan terakhir ini. Ada juga beberapa perbedaan pendapat tentang bagaimana pejuang Taliban telah bergabung dengan para mujahidin Suriah.

Mohammed Amin, koordinator pejuang Taliban untuk Suriah, mengatakan bahwa kaum mujahidin Suriah telah mengatakan bahwa pasukan di Suriah sudah cukup dan personil asing tambahan tidak diperlukan. Namun, yang membingungkan media Barat sekalipun, Abu Omar al-Baghdadi, mujahidin dari Iraq, dan kini terlibat dalam perang Suriah, secara khusus meminta dukungan Taliban di Pakistan. Ini memang luar biasa, mengingat bahwa al-Baghdadi telah diberitakan mati selama tiga tahun belakangan ini oleh Barat.

Yang benar adalah—menurut investigasi AFP, kaum mujahidin dari negara-negara Arab dan Uzbekistan, telah merapat ke Suriah secara relatif tidak formal.

Perang di Suriah memang tujuan yang menarik bagi banyak orang Arab yang tinggal di daerah suku Pakistan. Para kaum mujahidin mau tidak mau harus membagi konsentrasi antara daerahnya sendiri dengan membantu pejuang di Suriah; Selama dua tahun setengah, perang Suriah terus mengendur dan alot, dan rezim Basyar al-Assad sangat liat.

Alasan terbesar mengapa Suriah sangat menarik para kaum mujahidin ada kaitannya dengan hadist akhir zaman. Khurasan menjadi isyu yang sangat sensitif dan—well, jika boleh dikatakan—seksi.

Wilayah Khurasan sudah sejak lama secara gamblang dideskripsikan meliputi Afghanistan dan bagian sebelah Pakistan. Media-media Barat menertawakan hal ini namun, sudah sejak lama, bangsa Yahudi membaca dan menjabarkan nubuwat ini dengan cara yang modern. [sa/islampos]

Post a Comment

Previous Post Next Post