Begitu banyak manfaat silaturahmi bila kita menjalankannya
sesuai dengan syariat Agama Islam ini. Yang dimaksud dengan silaturahmi adalah
menjalin hubungan kekerabatan yakni dalam hal untuk saling kasih-sayang,
tolong-menolong, saling mewasiati dalam hal kebaikan. Itulah makna silaturahmi
yang sesungguhnya. Bukan hanya ‘salaman’ alias bertemu telapak tangan dengan
tangan yang lain.
Silaturahmi adalah merupakan salah satu akhlak (sikap dan
perbuatan) seorang muslim. Allah Ta’ala telah menyeru hamba-Nya berkaitan
dengan menyambung tali silaturahmi di dalam kitab-Nya yang mulia. Diantara
firman-Nya :"Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan
silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS.
An Nisaa’(4): 1).
Manfaat menyambung atau menghubungkan tali silaturahmi ini,
selain karena letak Keridhaan dan Cinta Kasih Allah kepada manusia, bila
dilakukan, juga adalah akhlak akan lebih menambah banyak saudara. Selain banyak
pula keutamaan silaturahmi ini bagi kita Umat Nabi Muhammad SAW.
Dalam sebuah hadist Qudsi yang di riwayatkan oleh Bukhari,
Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, Al-Hakim, dan Baihaqi Allah
Subhanahu Wa Ta'ala berfirman yang artinya: “Aku adalah Ar-Rahman. Telah Aku
ciptakan Ar-Rahiim dan Aku petikkan baginya nama dari nama-Ku. Barangsiapa yang
menghubungkannya niscaya Aku menghubunginya (dengan rahmat-Ku); dan barangsiapa
memutuskannya niscaya Aku memutuskan hubungan-Ku dengannya; dan barangsiapa
mengokohkannya niscaya Aku mengokohkan pula hubungan-Ku dengannya. Sesungguhnya
Rahmat-Ku mendahului kemurkaan-Ku".
Berbuat baik kepada saudara dan kaum kerabat juga
diperintahkan melalui silaturahmi ini. Hal ini tercermin dari sebuah hadist
Rasulullah SAW yang memerintahkan untuk silaturahmi yaitu hadist yang berbunyi
:"Sesungguhnya Allah berwasiat agar kalian berbuat baik kepada ibu-ibumu,
sesungguhnya Allah berwasiat agar berbuat baik kepada bapak-bapakmu dan
sesungguhnya Allah berwasiat kepada kamu agar berbuat baik kepada sanak
kerabatmu (Silsilah Hadits Shahih; al-Albani).
Ada beberapa hikmah silaturahmi yang bisa kita dapatkan bila
kita menjalaninya dengan ikhlas dan senang hati. Salah satunya adalah dari
sebuah hadist yang diriwayatkan secara jama'ah yang artinya yaitu :"Dari
Abu Ayub Al Anshari, beliau berkata, seorang berkata; "Wahai Rasulullah,
beritahulah saya satu amalan yang dapat memasukkan saya ke dalam syurga."
Beliau Shallallahu’alaihi Wasallam menjawab; "Menyembah Allah dan tidak
menyekutukanNya, menegakkan shalat, menunaikan zakat dan bersilaturahmi."
Jadi kesimpulannya hikmah silaturahmi ini adalah menjadi salah satu penyebab
yang penting untuk bisa masuk syurga serta dijauhkan dari siksa api neraka.
Pentingnya silaturahmi dan juga akibat dari memutus
silaturahmi dapat kita temukan dalam 2 buah dalil hadist Rasulullah yaitu :
"Barang siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan
diakhirkan ajalnya, maka sambunglah silaturahmi." (HR. Bukhari).
"Tidak ada dosa yang Allah SWT lebih percepat siksaan
kepada pelakunya di dunia, serta yang tersimpan untuknya di akhirat, selain
perbuatan zalim dan memutuskan tali silaturahmi." (HR Tirmidzi).
Adapun beberapa manfaat keutamaan silaturahmi lainnya yaitu
:
Rasulullah SAW dalam sebuah hadistnya menceritakan akan
salah satu dari sekian banyak keutamaan silaturahmi bagi seorang mukmin dan
muslim yaitu :"Dari Abu Hurairah ra beliau berkata: Aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang senang diluaskan rizkinya dan
dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi"
(HR Bukhari Muslim).
Sesungguhnya pahala menyambung silaturahmi lebih besar
daripada ganjaran dan pahala memerdekakan seorang budak. Dari Ummul mukminin
Maimunah binti al-Harits radhiyallahu 'anha, bahwasanya dia memerdekakan budak
yang dimilikinya dan tidak memberi kabar kepada Nabi SAW sebelumnya, maka
tatkala pada hari yang menjadi gilirannya, ia berkata: "Apakah engkau
merasa wahai Rasulullah bahwa sesungguhnya aku telah memerdekakan budak
(perempuan) milikku? Beliau bertanya: "Apakah sudah engkau lakukan?"
Dia menjawab: Ya. Beliau bersabda: "Adapun jika engkau memberikannya
kepada paman-pamanmu niscaya lebih besar pahalanya untukmu." (HR Bukhari
Muslim).
Sebaliknya bisa kita memutuskan silaturahmi maka kita juga
bisa terkena dosa memutus silaturahmi diantaranya yaitu :
Amal ibadahnya tidak diterima. Berikut dalil hadistnya yaitu
:Dari Abu Hurairah ra berkata, saya mendengar Rasulullah SAW bersabda
:"sesungguhnya perbuatan anak cucu adam diperlihatkan pada setiap kamis
malam jumat, maka tidak akan diterima amalnya orang yang memutus tali
silaturahmi". (HR. Ahmad).
Mendapatkan laknat Allah. Berikut adalah dalilnya yaitu :Allah
Ta'ala berfirman yang artinya : "Orang-orang yang merusak janji Allah
setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan
supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang
memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam). (QS.
Ar’Rad : 25).
Tidak masuk surga. Berikut adalah dalil akibat memutuskan
tali silaturahmi yaitu : Dari Jubair bin Mutim ra sesungguhnya Rasulullah SAW
bersabda :" Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan."
Sufyan berkata : 'yaitu yang memutus hubungan tali silaturahmi'. (HR. Bukhari
dan Muslim).
Allaahu'alam..
Share..! Semoga Bermanfaat...
Post a Comment