
BARAWE – Menurut laporan Reuters,
Mujahidin Asy-Syabaab menanggapi klaim AS yang menyatakan target serangan
Barawe adalah Mujahid kelahiran Kenya bernama Abdikadar Mohamed Abdikadar yang
dikenal dengan nama alias Ikrima.
AP mencatat bahwa sebelumnya ia tidak
dikenal oleh banyak orang, Ikrima hanyalah pemikir kriminal.
“Abdikadar
dalam dokumen intelijen Kenya disebut sebagai koordinator dari sejumlah
serangan yang direncanakan (namun tidak dilaksanakan-KC), termasuk plot
untuk menargetkan gedung parlemen Kenya dan kantor PBB di Nairobi, serta sebuah
restoran Ethiopia yang dilindungi oleh pejabat pemerintah Somalia,” tulis AP
seperti dikutip Kavkaz Center.
Di masa
lalu, target bernilai tinggi ini dikaitkan dengan Harun Fazul dan Saleh Nabhan
yang memiliki peran dalam pengeboman di Kedubes AS di Nairobi pada tahun 1998
dan serangan di hotel dan sebuah maskapai di Mombasa pada tahun 2002, lansir AP
mengutip pejabat AS.
Syaikh
Abdiasis Abu Musab, juru bicara Mujahidin Asy-Syabaab untuk operasi militer
mengatakan kepada Reuters : “Tidak ada orang seperti itu di Somalia.”
“Pemerintah
murtad Somalia tidak berarti apa-apa. Tidak ada yang meminta izin mereka
untuk melakukan serangan. Pejuang biasa yang tinggal di rumah itu dan
mereka berani melancarkan serangan balik dan mengejar para penyerang,”
lanjutnya.
Sebelumnya
Syaikh Abu Musab mengatakan bahwa ia yakin militer AS hanya ingin menculik
salah seorang Mujahid biasa dan kemudian mengumumkannya sebagai “petinggi”
Mujahidin.
Kalimat
Syaikh Abu Musab secara tidak langsung dikonfirmasi oleh Washington Post.
Surat kabar tersebut menulis : “Meskipun tidak ada dakwaan publik terhadap
Ikrima, pejabat pemerintah menyatakan keyakinannya bahwa mereka bisa membawa
tuduhan terhadap dirinya di negeri ini jika ia telah ditangkap.”
Sourch:
Arrahmah.com
Post a Comment